Rabu, 23 April 2014

Ikhtiar, Do'a dan Keyakinan

Selalu berkecamuk dalam hati manusia tentang nasibnya. Bagaimana masa depan saya? apakah saya bisa hidup senang? apakah bisa saya membahagiakan orang tua? apakah bisa saya mendapatkan pasangan hidup? Bisakah saya seperti orang sukses itu? itulah beberapa pertanyaan yang ada dalam hati manusia. pertanyaan-pertanyaan tersebut akan mengganggu pikiran manusia, manakala tidak ditemukan jawabannya. semakin banyak pertanyaan menumpuk dalam pikiran, maka semakin berat beban hidup yang dirasakan oleh orang tersebut.
untuk itu perlu adanya jawaban-jawaban yang diyakini mampu menjadi solusi terhadap pertanyaan yang terus berkecamuk. misalnya :
1. Allah Maha Pengasih dan Penyayang, Dia telah memberikan potensi yang luar biasa kepada setiap manusia atau setiap makhluknya.
2. Potensi di luar diri kita juga sangatlah besar meliputi potensi lingkungan dan masyarakat.
3. Penderitaan atau kesulitan menjadikan seseorang kuat, kreatif, dan maju.
Manusia adalah wakil Allah di bumi, untuk menjadi pengelola, dan pemimpin yang baik, berarti secara potensi telah dipersiapkan oleh Nya, sebagai sang Maha Pencipta.







PERSATUAN

Di setiap perkumpulan yang terkecil yaitu keluarga, sampai yang lebih besar misalnya masyarakat tingkat RT,RW, Kelurahan atau Desa, Kecamatan, propinsi, dan negara membutuhkan persatuan. perbedaan fisik, budaya, agama, cara pandang, pasti berbeda-beda. dengan perbedaan yang kita miliki masing-masing, menyebabkan dunia menjadi berwarna dan indah. namun demikian manusia pun memiliki banyak persamaan, baik secara fisik, budaya, agama, cara pandangnya. perbedaan dan persamaan selalu ada dalam keadaan apaun, dan sudah menjadi hukum alam.seorang ayah atau ibu pasti berbeda dengan anaknya, tetapi kalau dilihat-lihat, ada sikap atau tingkah laku, atau pun fisiknya yang sekilas terlihat sama. atau misalnya kakak adik, secara fisik ada yang tinggi dan ada yang tidak terlalu tinggi, tetapi ketika dilihat sepintas ada raut muka yang sama, misalnya dalam senyumnya.
seluruh anggota keluarga  harus mengetahui perannya masing-masing.Mereka harus memiliki visi dan misi yang sama. Kepala keluarga sebaiknya yang menyampaikan tentang visi dan misi keluarganya, didukung oleh ibu sebagai wakil dalam keluarga. secara berkala, visi dan misi itu harus terus dijadikan topik pembicaraan untuk menguatkan seluruh anggota keluarga, tidak terkecuali kepala keluarga, walaupun mungkin kedengaran-nya membosankan (untuk mengantisipasi-nya disampaikan dengan cara perumpamaan, cerita, atau pengalaman hidup)
Saling menghargai fungsi dan tugas masing-masing, menjadi syarat utama terjadinya persatuan di dalam keluarga. Kalau ada yang sudah merasa benar sendiri dan menyalahkan orang lain, disitu lah awal dari keretakan dalam keluarga.
untuk menjalin persatuan, perlu ada yang mengalah (bukan berarti kalah), ketika suasana memanas. ketika sudah kembali kondusif, bisa dikomunikasikan kembali perihal hal yang masih mengganjal, tentu dengan cara yang bijaksana dan bahasa yang baik.
Keluarga adalah representasi dari kumpulan individu yang paling kecil, seandainya proses demokrasi, komunikasi dilakukan dengan baik. Insya Allah akan berdampak positif pada skup yang lebih luas, dilingkungan RT, RW, Kelurahan, Kecamatan, Kabupaten/Kota, propinsi dan bangsa Indonesia. Semoga bangsa ini semakin kuat persatuan dan kesatuannya, sehingga akan lebih cepat dalam meraih kemajuan di segala bidang.