Rabu, 26 Maret 2008

Saling Menghargai


Mahligai rumah tangga yang terbangun atas dasar cinta dan saling pengertian menjadi dambaan setiap insan - terutama yang akan memasuki jenjang pernikahan, bahkan yang sudah berkeluarga lama sekalipun. Tetapi dalam mengarungi bahtera berkeluarga tidak jarang ombak dan badai menerpa dengan kencang. Dalam kondisi seperti itu dibutuhkan saling menghargai satu sama lain, kita bisa meninjau latar belakang kehidupan pasangan kita, atau kita bisa mengevaluasi kembali alasan melangsungkan pernikahan, maka dengan cara begitu bisa jadi kita akan tumbuh rasa pengertian kepada pasangan kita. Pada dasarnya manusia butuh dihargai, untuk itu berikan penghargaan yang tinggi untuk pasangan hidup kita.


Sepanjang pengetahuan saya dalam mempelajari agama Islam, kehidupan berkeluarga yang dijalani oleh Rasulullah SAW, merupakan gambaran keluarga yang menjadi panutan. Beliau sangat menghormati istrinya dan demikian pula sebaliknya. Berikan kebahagiaan untuk pasangan kita, maka kitapun akan ikut bahagia, karena pasti pasangan kitapun akan membalas dengan penghargaan lagi. Hal ini dapat kita ibaratkan ketika kita melempar bola, semakin keras kita melempar bola ke dinding, maka pantulannya akan semakin keras. Mudah-mudahan budaya menghargai yang dimulai dari keluarga, yaitu suami menghargai istri dan sebaliknya, anak menghargai orang tua dan sebaliknya, akan membawa kepada terbentuknya budaya bangsa yang saling menghargai.

Senin, 24 Maret 2008

Keluargaku

Aku terlahir dari keluarga yang saling menghargai satu sama lain. Ayahku seorang montir mobil yang bertanggung jawab, dari beliaulah aku mendapat sosok ideal seorang ayah yang bertanggung jawab. Perawakannya yang kekar, berani, gemar membantu orang lain dan cerdas. Beliau dikenal galak bagi beberapa kalangan, tapi bagiku beliau adalah orang yang berwibawa dan penuh kharisma. Sedangkan ibuku adalah sosok ibu rumah tangga yang cerdas dan kreatif serta memiliki kekuatan dalam menentukan arah pendidikan keluarga. Sejak kecil ibu membiasakan kami berdiskusi apabila kami anak-anaknya memiliki masalah. Beliau sangat mengerti karakter semua anak-anaknya - kami terdiri dari 6 bersaudara. Penanganan kepada yang satu dengan yang lain berbeda disesuaikan dengan sifat masing-masing. Beliau juga dapat menggunakan cara yang berbeda ketika kami masih kanak-kanak, remaja, dan saat dewasa serta berkeluarga.

Kami terbiasa terbuka dengan orang tua, bahkan dalam urusan ditolak cinta sekalipun. Mereka dengan meyakinkan memberikan suport kepada kami untuk tidak pernah berputus asa. Mereka sering menceritakan pengalaman masa kecil mereka yang kalau dibandingkan dengan kami saat itu jauh sangat memprihatinkan. Tetapi berkat semangat, kesungguhan, dan keyakinan kepada Allah SWT, maka semua cita-cita mereka tercapai. Salah satunya adalah mereka bercita-cita agar anak-anaknya dapat kuliah di perguruan tinggi. Walaupun pada saat itu kondisi ekonomi keluarga kami sedang dalam keadaan pailit, tetapi semangat orang tua yang senantiasa didengung-dengungkan, membawa motivasi bagi kami semua untuk mewujudkan cita-cita mereka.

Kami yakin bahwa cita-cita mereka adalah demi kebahagiaan kami sendiri, bukan untuk mereka. Mereka pernah berkata, seandainya kami semua telah maju, maka pantang bagi mereka untuk meminta-minta. Dengan adanya komunikasi yang baik antara orang tua dan anak, maka kami sebagai anaknya mengetahui apa yang diinginkan orang tua dan apa manfaatnya. Mereka sering membandingkan antara orang yang berpendidikan dan tidak terlihat dari cara berfikirnya dan penghargaan orang lain kepada mereka pun akan berbeda. kami sebagai anak dapat memahami dengan baik alasan tersebut dan ternyata benar apa yang telah disampaikannya.

Sekarang saya telah berkeluarga dan memiliki 2 orang anak. Kami dikeluarga mencoba mengaplikasikan apa yang telah kami dapatkan, dan mengembangkan pengalaman tersebut dari membaca buku, dan bertukar pengalaman. Kami menemukan beberapa kunci kebahagiaan dalam berkeluarga, diantaranya: saling menghargai, adanya keterbukaan, berusaha saling membahagiakan. Teriring do'a yang kami panjatkan kepada Yang Maha Kuasa setiap selesai solat untuk kebahagiaan orang tua kami yang telah tiada, semoga mereka mendapat kebahagiaan yang hakiki disisi-Nya, dan menjadikan pahala yang terus mengalir bagi keduanya yang telah memberikan ilmu kehidupan yang sangat besar manfaatnya.